Media Infomasi Tentang Tradisi Batagak Penghulu Nagari Padang, Kec.Baso, Kab.Agam, Sumatera Barat
Nama: Dian Hidayatullah
NIM: 09309521
Tahun: 2025
Penelitian ini bertujuan untuk merancang media informasi guna melestarikan kebudayaan Minangkabau, khususnya yang membahas tentang Tradisi Batagak Penghulu di Nagari Padang Tarok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Latar belakang penelitian ini didasari oleh permasalahan yang ditemukan di lapangan, yaitu minimnya pengetahuan masyarakat, terutama generasi muda (pelajar) di Nagari Padang Tarok, mengenai tradisi Batagak Penghulu.
Kurangnya pemahaman yang mencakup proses pelaksanaan, keunikan, hingga syarat-syarat dalam tradisi tersebut. Selain itu, tradisi ini juga jarang dilaksanakan karena beberapa faktor, seperti keterbatasan ekonomi, proses yang kompleks, serta hanya dapat dilakukan oleh suku-suku tertentu yang memenuhi syarat adat. Metode Perancangan ini dilakukan dengan pendekatan desain komunikasi visual, memandukan gaya ilustrasi, warna, tipografi, serta layout Penelitian ini melibatkan observasi, studi pustaka, wawancara, dokumentasi, dan penyebaran kuesioner.
Berdasarkan hasil pengumpulan data, ditemukan bahwa sebagian besar masyarakat di Nagari Padang Tarok tidak banyak memahami akan tradisi batagak penghulu ini dari tentang proses dari awal permasalahan terjadi Tradisi Batagak Penghulu Nagari Padang Tarok, Kec. Baso, Kab. Agam, Sumatera Barat, hingga bisa terlaksanakan, maupun seputar tradisi tersebut. Media yang dirancang dalam penelitian ini ialah Buku ilustrasi yang membahas Tradisi Batagak Penghulu yang ada di Nagari Padang Tarok.
Buku ini diharapkan dapat menjadi sarana penyampaikan informasi mengenai tradisi tersebut secara menarik, mudah dipahami, serta kepedulian terhadap pelestarian budaya leluhur. Selain itu, media bauran seperti poster, banner, media sosial, bookmark dan merchandise juga dirancang sebagai upaya memperluas jangkauan informasi dan memperkuat daya tarik media utama. Perancangan ini tidak hanya berfungsi sebagai media informasi visual, tetapi juga sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung pelestarian budaya Minangkabau dan konservasi warisan budaya melalui pendekatan komunikasi visual yang efektif.



